Anda suka madu ? Pasti banyak yang suka kan... Ini adalah cerita saat suatu sore kami berkunjung ke peternakan lebah madu di Cibubur. Saat itu kami sedang berada di Tol jagorawi. Begitu kami keluar Pintu Tol Cibubur, terlihat plang nama berwarna coklat bertuliskan Madu Pramuka lengkap dengan tanda panah penunjuk arah. Adik mengajak kesana, karena ada temannya yang nitip minta dibelikan madu, dan stok madu di rumah juga memang sudah habis. Langsung mobil kami arahkan masuk melalui pintu gerbang. Tempat parkir yang luas dan pepohonan hijau rimbun nan tenang menyejukkan hati. Sungguh kontras jika dibandingkan suasana kerasnya jalan Tol yang baru dilalui.
Toko rapi
dengan penjaga berseragam menyambut kami. Berbagai jenis madu berjejer rapi dengan beragam
kemasan tersedia. Mulai dari botol imut hingga derigen bisa dibeli.
Berbagai olahan madu pun lengkap tersedia, mulai dari royal jely hingga
propolis yang lagi trend saat ini. Tak ketinggalan buku-buku tentang beternak
lebah madu disediakan di tempat ini.
Sebagai
orang awam soal madu, saya baru tahu kalau jenis madu bisa sebanyak ini. Madu rupanya dikelompokkan berdasarkan jenis bunga yang sarinya dikumpulkan oleh
lebah. Jika sang lebah dilepaskan di
perkebunan lengkeng yang sedang berbunga, yang dipanen madu lengkeng. Begitu
pula jika sang lebah memanen sari bunga kapuk, jadilah madu kapuk. Jadi pegawai
dengan membawa mobil -membawa banyak sarang lebah berisi ratu dan koloninya- bergerilya
mendatangi tempat-tempat yang tanamannya sedang berbunga.
Sarang lebah yang telah penuh madu kemudian dikumpulkan dan diproses dengan mesin pemeras khusus untuk mengeluarkan madu dari sarang tersebut. Lalu hasil perasan disaring lagi agar didapat madu yang bersih.
Sarang lebah yang telah penuh madu kemudian dikumpulkan dan diproses dengan mesin pemeras khusus untuk mengeluarkan madu dari sarang tersebut. Lalu hasil perasan disaring lagi agar didapat madu yang bersih.
Setelah
membeli beberapa botol madu, kami meminta izin kepada petugas untuk
melihat-lihat peternakan lebah yang lokasinya berada di samping toko. Tak
sengaja kami melihat antrian orang yang rupanya sedang menunggu untuk diterapi
sengat lebah. Wah, ternyata banyak sekali manfaat lebah. Sengatannya yang
menyakitkan ternyata jika diarahkan ke titik saraf tertentu, bisa dimanfaatkan
untuk pengobatan.
Peternakan
lebah tidak seperti bayangan kami tentang peternakan hewan lain.
Pada peternakan ayam, kambing dan
sejenisnya, biasanya hewan dikurung atau di gembala di area tertentu yang
dibatasi kandang atau pagar. Ternyata lebah dibuatkan sarang berbentuk rumah mungil
yang lucu dengan warna-warna mentereng. Sang ratu lebah tinggal disitu. Para
lebah pekerja setiap hari berkeliling mengumpulkan sari bunga (nektar) yang
lalu disimpan di sarang buatan tersebut. Selama beberapa waktu pasukan pekerja ini
sibuk sepanjang hari berkeliling dan hinggap dari bunga ke bunga.
Jika sarang sudah penuh, pekerja peternakan lebah mengumpulkan sarang-sarang berbentuk lempeng untuk diproses. Lalu lempeng kosong yang sudah dipanen dikembalikan lagi ke sarang semula. Untuk kemudian diisi lagi dengan giat oleh pasukan lebah pekerja. Wah, kapan pensiunnya ?
Jika sarang sudah penuh, pekerja peternakan lebah mengumpulkan sarang-sarang berbentuk lempeng untuk diproses. Lalu lempeng kosong yang sudah dipanen dikembalikan lagi ke sarang semula. Untuk kemudian diisi lagi dengan giat oleh pasukan lebah pekerja. Wah, kapan pensiunnya ?
Rumah-rumah mungil sarang lebah tadi
diletakkan di bawah pohon-pohon rindang. Saking rindangnya, hampir tak ada
cahaya matahari yang bisa tembus ke bawah. Di tempat itu terdapat puluhan sarang
lebah. Berbagai tanaman tampaknya sengaja ditanam untuk dipanen sari
bunganya oleh sang lebah. Ada beberapa pondok besar dari bambu tersedia di
perkebunan ini. Sepertinya memang disiapkan untuk menjadi semacam gazebo atau
ruang pertemuan.
Kami dan anak-anak menaiki salah satu gazebo yang ukurannya cukup besar. Anak-anak dengan gembira berlari-lari di dalam gazebo. Semilir angin dan rindangnya pepohonan membuat suasana makin mengasyikkan. Tak percaya rasanya tempat seasri ini berada di sebelah jalan tol.
Kami dan anak-anak menaiki salah satu gazebo yang ukurannya cukup besar. Anak-anak dengan gembira berlari-lari di dalam gazebo. Semilir angin dan rindangnya pepohonan membuat suasana makin mengasyikkan. Tak percaya rasanya tempat seasri ini berada di sebelah jalan tol.
Tempat ini ternyata difungsikan untuk
memberikan pelatihan kepada oarang yang ingin belajar tentang beternak lebah
madu. Secara berombongan, kelompok tersebut diberikan bimbingan oleh pegawai
madu pramuka Cibubur.
Sungguh tepat jika kita membawa anak-anak
ke tempat seperti ini. Selain bisa membeli madu asli yang sangatbermanfaat, anak-anak
pun bisa sekalian melihat dan belajar langsung bagaimana madu dihasilkan.
Anak-anak bisa belajar mencintai alam dan menjaga lingkungan.Karena lebah hanya bisa
menghasilkan madu jika pepohonan dan tanaman disekitarnya terjaga. Jika selama
ini kita hanya menikmati manisnya madu, dengan datang kesini kita jadi tahu bahwa
dibalik itu ada jasa besar para lebah pekerja dan pegawai peternakan madu.
Lebah yang selama ini dianggap hewan yang membahayakan karena bisa menyengat,
ternyata juga bisa dijadikan alat pengobatan. Sungguh tempat yang sangat berkesan.
Tak terasa hari sudah mulai sore, kami pun beranjak pulang. Tak lupa menenteng beberapa botol madu yang telah dibeli tadi. Sebagai tambahan, istri saya membeli lagi dua botol madu kemasan kecil, yang menurut penjual adalah jenis madu aneka bunga. Dengan hati puas kami pun meninggalkan tempat ini. Semoga pengetahuan yang kami dapat hari ini, bisa bermanfaat bagi anak-anak dan tentu saja bagi kami sebagai orang tua.
Tak terasa hari sudah mulai sore, kami pun beranjak pulang. Tak lupa menenteng beberapa botol madu yang telah dibeli tadi. Sebagai tambahan, istri saya membeli lagi dua botol madu kemasan kecil, yang menurut penjual adalah jenis madu aneka bunga. Dengan hati puas kami pun meninggalkan tempat ini. Semoga pengetahuan yang kami dapat hari ini, bisa bermanfaat bagi anak-anak dan tentu saja bagi kami sebagai orang tua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar